Saturday, July 15, 2017

Cinta di Rumah Hasan Al-Banna

Bismillahirrahmanirrahim
In the name of Allah, The Most Gracious, The Most Merciful

11.00pm
20 Syawal 1438H
Balakong

Disclaimer: Not your average post, so this might contain an insight yang agak tarbawi. Read at your own discretion. :)

"Berikan cinta kamu sepenuhnya tanpa henti dan berubah, meskipun pada suatu masa anak kamu mungkin tidak menyenangkan kamu."
- Syeikh Abdul Hamid Jasim al-Bilali

This book is a good read for all, especially to the ikhwahs that are already husbands or soon-to-be spouses. Akhwats would benefit from it too because it's a book that focuses on how Hasan Al-Banna builds a family of muslims - batu-bata dakwah paling asas. RI-mates also can use this book to share during maghrib tazkirah as it encompasses elements that can bind a family closer to one another.

It thus begins with the preparation of one-self beforehand, choosing the right spouse and continuing to build the family on the strong foundation of islamic principles.

Satu hari is enough to read this book, and a lifetime is enough to practice it's jewels. Just to share some from the chapter Didikan Hasan Al-Banna kepada Anak-anaknya.

1. Makan bersama, yang menjadi keutamaan
2. Tidak ada suara keras di rumah kami
3. Menggunakan even the shortest time available to spend with his children (even if its 7 minutes!)
4. Keeping a detailed account of each children (includes catatan penyakit, masalah pemakanan, prestasi sekolah, apa yang perlu dibantu) in paper form
5. Membawa bekal anak ke sekolah :)
6. Membeli keperluan rumah - simply do groceries

And thus when his children see how dedicated he is to da'wah yet still makes time for the family, mereka taat tanpa perlu diperintah. This is how we should act, how I should act. And before maybe I was so enthusiastic nak go for programmes, jadi muwajih, join jaulah and mukhayyam, I overlooked the importance of preparing myself to be a mum and a wife. Padahal building a family is da'wah, BM tu kan termasuk dalam maratib amal yang telah IHAB gariskan? Maybe because of the connotation hidden in BM as many people abuse this maratib and get married just for their own sake - sebab dah suka, setakat itu sahaja. Don't get me wrong though people, tak salah pun kahwin sebab ada keserasian itu, sebab sudah lama mengenal isi hati and rasa udah tiba masanya untuk diikat dengan ikatan nikah itu. Tapi takkanlah sekadar kecocokan itu sahaja yang menjadi sebab kita melaksanakan mithaqan ghaliza (perjanjian yang kuat) itu?

Hadith 1 back again people. Always, always go through that hadith when suddenly you go angau over your spouse, apatah lagi for a person that is not even yours lagi. (I dah kena sentap dahsyat dah u olls part ni)

Sebab istana kita di syurga nanti kan?

*smiles*

Islahun nafs
Takwinul baitul muslim
Irsyadul mujtama'
Islahul daulah
Daulah islamiyyah
Khalifah islamiyyah
Ustaziatul alam

To regain back Islam's rightful place begins with me. Then my family. Then the community. Then the nations. Before finally becoming World Order.

Fuh, takleh main-main benda ni peeps.

*peluh besar*

I hope I will marry a man that's sincere, ikhlas mahukan perkahwinan untuk capai syurga.
Untuk berdakwah, bergembira dalam kesusahan dakwah itu dan bersama sehingga ke akhirnya.
InshaAllah, dengan izinNya.

But then, how sure are we that the choice we make will be the right one?

"Ya Allah, aku memohon petunjuk memilih yang baik dalam pengetahuanMu
Aku mohon ditakdirkan yang baik dengan kudratMu
Aku mengharapkan kurniaMu yang besar
Engkau Maha Kuasa dan aku adalah hambaMu yang dhaif
Engkau Maha Tahu dan aku adalah hambaMu yang jahil
Engkau Maha Mengetahui semua yang ghaib dan tersembunyi" 

We won't really.
Tapi moga dengan usaha kita menjadi soleh
Dengan usaha kita melawan keinginan nafsu kita
Dengan usaha kita bermusyawarah dengan orang beriman
Dan dengan kemantapan niat suci kita yang setiap hari kita gasak supaya ia tak lari bearing
Allah ketemukan kita dengan sebaik-baik perkara dan takdir
Dalam segala urusan kehidupan kita, termasuk urusan nikah

Moh sama-sama mengambil teladan Rasulullah dalam membina keluarga yang hebat itu.
Bismillahi tawakkaltu 'ala Allah.

:)

1 comment:

  1. You will soon in shaa allah. May allah ease all yr affairs sabr

    ReplyDelete